Minggu, 31 Juli 2016

Penjelasan EtherChannel

Penjelasan EtherChannel


            Halo sobat IT disini saya akan memberikan sedikit penjelasan mengenai EtherChannel. Apa sih EtherChannel itu ? Disini akan di jelaskan sedetail mungkin agar sobat bisa memahaminya.

            Etherchannel adalah penggabungan beberapa link pada switch menjadi satu link secara virtual. Tujuannua adalah untuk menggabungkan bandwidth yang tersedia dan juga untuk menyediakan ukuran physical redundancy.

       
          Dengan etherchannel, beberapa link digroup ke dalam sebuah port-channel yang dapat dikonfigurasi pada interface virtualnya sesuai kebutuhan.

EtherChannel Negotiation
Sebuah etherchannel dapat dibangun dengan menggunakan satu dari tiga mekanisme berikut

    - PAgP : cisco�s proprietary
    - LACP : open standard IEEE 802.3ad
    - Static Persistence (�on�) : No negotiation

         Salah satu dari tiga mekanisme di atas akan cukup untuk sebagian besar skenario, namun perlu beberapa pertimbangan untuk pemilihannya. LACP membantu melakukan proteksi switching loop yang disebabkan oleh miskonfigurasi, ketika di enable, etherchannel hanya akan terbentuk setelah negosiasi antara kedua switch berhasil. Namun, negosiasi ini akan menyebabkan terjadi delay.
         Untuk mengkonfigurasi etherchannel menggunakan LACP, setiap sisi harus di set mode active atau passive. Interface yang dikonfigurasi mode active akan memulai negosiasi etherchannel. Interface mode passive akan merespon LACP request dari interface active. Pada dasarnya hal ini akan sama pada PAgP, namun mode yang digunakan pada PAgP adalah mode desirable yang melakukan negosiasi etherchannel dan mode auto yang melakukan respon terhadap request PAgP.
Konfigurasi Etherchannel :
S1(config)#interface range f0/13 -15
S1(config-if-range)#channel-group 1 mode ?
  active      Enable LACP unconditionally
  auto        Enable PAgP only if a PAgP device is detected
  desirable Enable PAgP unconditionally
  on          Enable Etherchannel only
  passive   Enable LACP only if a LACP device is detected

S1(config-if-range)#channel-group 1 mode active
Creating a port-channel interface Port-channel 1

           Sebagai catatan, interface port-channel adalah interface virtual yang otomatis dicreate saat mengaktifkan etherchannel pada interface. Interface port-channel ini sebagai representative dari link logical dari etherchannel. Untuk verifikasi etherchannel yang telah dibuat, dapat menggunakan perintah show etherchannel summary.

EtherChannel Load-Balancing
         Pertimbangan lain yang harus diperhatikan ketika mengimplementasikan etherchannel adalah metode dari load-balancing. Etherchannel menawarkan load-balancing hanya per frame bukan per bit. Switch memutuskan frame akan melintas melalui member link yang mana berdasarkan beberapa metode, yaitu:

1. dst-ip
        Distribusi load berdasarkan destinasi IP address (layer 3). Paket-paket yang dikirim dengan destinasi IP yang sama akan diforward melalui etherchannel link, namun hanya melalui satu interface fisik (misalkan interface port-channel teridiri dari 2 atau lebih interface fisik). Sedangkan untuk paket-paket dengan destinasi IP yang berbeda akan diforward melalui beberapa interface fisik (lebih dari satu, tergantung jumlah interface fisik yang di bundle dalam interface port-channel).

2. dst-mac
          Distribusi load berdasarkan destinasi MAC address (layer 2). Secara prinsip sama dengan dst-ip.

3. dst-port
          Distribusi load berdasarkan destinasi port (layer 4 TCP/UDP). Secara prinsip sama dengan dst-mac dan dst-ip. Namun yang jadi pertimbangan adalah destinasi port-nya. Misal paket-paket tujuan port 80 akan melalui salah interface fisik yang sama.

4. src-dst-ip
         Distribusi load berdasarkan source dan destination IP. Apa yang dilakukan metode ini adalah memasangkan source dan destination IP address dan kemudian mengirim paket-paket yang match dengan rule ini melalui salah satu interface fisik pada port-channel. Bedanya dengan dst-ip adalah pada dst-ip paket-paket dengan destinasi IP yang sama akan diforward melalui interface fisik yang sama, tanpa mempertimbagkan source IP nya. Dengan metode src-dst-ip ini, paket-paket dengan destinasi IP yang sama dapat diforward melalui interface fisik yang berbeda jika source IP nya berbeda.

5. src-dst-mac
          Distribusi load berdasarkan source dan destinasi MAC address. Prinsipnya sama dengan src-dst-ip.

6. src-dst-port
          Distribusi load berdasarkan source dan destinasi port. Prinsipnya sama dengan src-dst-mac.

7. src-ip,
          Distribusi load berdasarkan source IP address. Paket-paket yang dikirim dengan source IP yang sama walaupun dengan tujuan berbeda akan di forward melalui satu interface fisik dari interface port-channel. Jika source IP berbeda, maka distribusi traffic terbagi ke beberapa interface fisik dari interface port-channel.

8. src-mac
          Distribusi load berdasarkan source MAC address. Prinsipnya sama dengan src-ip.

9. src-port
          Distribusi load berdasarkan source port. Prinsipnya sama dengan src-ip.
 
10. dst-mixed-ip-port
           Distribusi load berdasarkan destinasi IP address dan destinasi port. Berikut sebagai contoh untuk memudahkan pemahaman :

          Kita lihat bahwa scenario topologi sedikit lebih kompleks karena metode ini mempertimbangkan destinasi IP address dan destinasi port TCP/UDP. Dari gambar di atas dijelaskan bahwa:

    - Dari Src A paket-paket ke Dst A dan port 80 melalui fa0/1 pada port-channel
    - Dari Src A paket-paket dengan tujuan sama yaitu Dst A, tapi port berbeda yaitu port 25 akan melalui fa0/2 pada port-channel
    - Dari Src A paket-paket tujuan Dst B dengan port 25 akan melalui fa0/2 pada port-channel
    - Dari Src A paket-paket tujuan Dst B port 25 tidak akan melalui fa0/3 pada port-channel karena port 25 melaui interface sebelumnya yaitu fa0/2

1. src-mixed-ip-port
         Distribusi load berdasarkan source IP addressnya. Prinsipnya sama dst-mixed-ip-port namun kali ini yang dipertimbangkan adalah source-nya.

2. src-dst-mixed-ip-port
         Distribusi load berdasarkan gabungan source dan destinasi IP address dan port. Metode ini adalah metode yang terbaik saat ini. Hampir setiap path pada port-channel adalah valid path. Bayangkan saja path yang tidak valid untuk rule ini adalah saat kita memiliki pasangan dari SRC IP : PORT -> DST IP: PORT dan telah diforward melalui fa0/2, maka fa0/3 tidak bisa lagi dilalui oleh traffic yang sama. Selain itu, semua traffic dapat di forward melalui beberapa path dengan rule ini. Namun kekurangannya adalah tidak semua IOS support metode ini.
 

Penjelasan IP Public, IP Private, IP Dynamic dan IP Static

Penjelasan IP Public, IP Private, IP Dynamic dan IP Static


          Hay sobat, mungkin banyak dari kalian yang mengangkap IP itu sama saja, padahal IP itu dapat di bagi menjadi beberapa bagian dan jika sobat melihat artikel ini brarti sobat sedang menggunakan IP Public, berikut penjelasan lengkapnya.

       IP Public adalah IP yang bisa diakses langsung oleh internet. Jika dianalogikan, IP Public itu telepon rumah atau nomer HP yang bisa ditelepon langsung oleh semua orang. Alamat-alamat ini ditetapkan oleh InterNIC dan terdiri dari beberapa buah network identifier yang dijamin unik (tidak ada dua host yang menggunakan alamat yang sama) jika jaringan tersebut telah terhubung ke Internet.

           IP Private adalah IP yang biasanya digunakan dalam jaringan yang tidak terhubung ke internet atau bisa juga terhubung ke internet tapi melalui NAT. Analoginya IP private itu telepon lokal dalam kantor/hotel yang bisa buat telepon-teleponan gratis dalam satu gedung. Nah kalo ada orang yang mau telepon harus lewat operator dolo (NAT) karena nomer telepon publicnya cuma satu (hunting).

       IP Dynamic itu berarti alokasi IPnya bisa berubah-ubah. Biasa menggunakan DHCP server. Di setting komputer kamu biasa pake setting automatic. Untuk beberapa ISP sering menggunakan metode ini jadi IP yang kita dapat sering berubah-ubah

            Sedangkan IP Static ya sesuai namanya, dia tetap. Di komputer biasa di set manual. atau jika dari ISP maka IP seperti nomor telp rumah yang tetap tapi saya kurang tahu seberapa banyak ISP yang menggunakan metode seperti ini karena kebanyakan menggunakan IP Dynamic.

SEMOGA BERMANFAAT

Sabtu, 30 Juli 2016

Penjelasan Singkat WILDCARD

Penjelasan Singkat WILDCARD

Hay sobat Blogger ^_^
           Disini saya akan menjelaskan tentang Apa sih itu Wildcard ? tenang saja disini akan dijelaskan sedetail mungkin.

           Wildcard Mask adalah  suatu urutan angka-angka yang mengefektifkan paket Routing didalam subnets suatu jaringan property.
Fungsi dari wildcard mask: Wildcard mask panjangnya 32-bit yang dibagi menjadi empat octet. Wildcard mask adalah pasangan IP address. Angka 1 dan 0 pada mask digunakan untuk mengidentifikasikan bit-bit IP address. Wildcard mask mewakili proses yang cocok dengan ACL mask-bit. Wildcard mask tidak ada hubungannya dengan subnet mask.Wildcard mask dan subnet mask dibedakan oleh dua hal. Subnet mask menggunakan biner 1 dan 0 untuk mengidentifikasi jaringan, subnet dan host. Wildcard mask menggunakan biner 1 atau 0 untuk memfilter IP address individual atau grup untuk diijinkan atau ditolak akses. Persamaannya hanya satu dua-duanya sama-sama 32-bit.

cara mendapatkan nilai wildcard mask:
missal IP = 192.168.1.0     Subnet Mask =255.255.255.252    maka Wildcard=0.0.0.3
cara menghitungnya :
Subnet Mask  = 255.255.255.252�-> 11111111. 11111111. 11111111. 11111100  Kebalikanya adalah wildcard yaitu Wildcard = 00000000. 00000000. 00000000. 00000011 �> wildcard dari 255.255.255.252

Caranya kita tinggal kurangin saja dari Subnet 255.255.255.255 dengan Subnetmask yang telah di setting.

Gimana ? apakah masih bingung dengan penjelasan saya ? Tinggalkan komentas di bawah ini jika anda masih bingung ^_^
SEMOGA BERMANFAAT

Jumat, 29 Juli 2016

Penjelasan Dasar VLAN

Penjelasan Dasar VLAN

Hay sobat IT, ketemu lagi deh dengan saya hehe :D , Jangan bosen-bosen ya mampir di Blog ane. Disini akan update informasi kok ^_^. Yuk baca-baca dulu Penjelasan Dasar Vlan.

          Pemanfaatan teknologi jaringan komputer sebagai media komunikasi data hingga saat ini semakin meningkat. Kebutuhan atas penggunaan bersama resources yang ada dalam jaringan baik software maupun hardware telah mengakibatkan timbulnya berbagai pengembangan teknologi jaringan itu sendiri. Seiring dengan semakin tingginya tingkat kebutuhan dan semakin banyaknya pengguna jaringan yang menginginkan suatu bentuk jaringan yang dapat memberikan hasil maksimal baik dari segi efisiensi maupun peningkatan keamanan jaringan itu sendiri.
      Berlandaskan pada keinginan-keinginan tersebut, maka upaya-upaya penyempurnaan terus dilakukan oleh berbagai pihak. Dengan memanfaatkan berbagai tekhnik khususnya teknik subnetting dan penggunaan hardware yang lebih baik (antara lain switch) maka muncullah konsep Virtual Local Area Network (VLAN) yang diharapkan dapat memberikan hasil yang lebih baik dibanding Local area Network (LAN).

PENGERTIAN
       VLAN merupakan suatu model jaringan yang tidak terbatas pada lokasi fisik seperti LAN , hal ini mengakibatkan suatu network dapat dikonfigurasi secara virtual tanpa harus menuruti lokasi fisik peralatan. Penggunaan VLAN akan membuat pengaturan jaringan menjadi sangat fleksibel dimana dapat dibuat segmen yang bergantung pada organisasi atau departemen, tanpa bergantung pada lokasi workstation seperti pada gambar dibawah ini.



BAGAIMANA VLAN BEKERJA
        VLAN diklasifikasikan berdasarkan metode (tipe) yang digunakan untuk mengklasifikasikannya, baik menggunakan port, MAC addresses dsb. Semua informasi yang mengandung penandaan/pengalamatan suatu vlan (tagging) di simpan dalam suatu database (tabel), jika penandaannya berdasarkan port yang digunakan maka database harus mengindikasikan port-port yang digunakan oleh VLAN. Untuk mengaturnya maka biasanya digunakan switch/bridge yang manageable atau yang bisa di atur. Switch/bridge inilah yang bertanggung jawab menyimpan semua informasi dan konfigurasi suatu VLAN dan dipastikan semua switch/bridge memiliki informasi yang sama. Switch akan menentukan kemana data-data akan diteruskan dan sebagainya atau dapat pula digunakan suatu software pengalamatan (bridging software) yang berfungsi mencatat/menandai suatu VLAN beserta workstation yang didalamnya.untuk menghubungkan antar VLAN dibutuhkan router.

TIPE TIPE VLAN

Keanggotaan dalam suatu VLAN dapat di klasifikasikan berdasarkan port
yang di gunakan , MAC address, tipe protokol.

1. Berdasarkan Port


Keanggotaan pada suatu VLAN dapat di dasarkan pada port yang di gunakan oleh
VLAN tersebut. Sebagai contoh, pada bridge/switch dengan 4 port, port 1, 2,
dan 4 merupakan VLAN 1 sedang port 3 dimiliki oleh VLAN 2, lihat tabel:

Tabel port dan VLAN

Port 1 2 3 4
VLAN 2 2 1 2

Kelemahannya adalah user tidak bisa untuk berpindah pindah, apabila harus
berpindah maka Network administrator harus mengkonfigurasikan ulang.

2. Berdasarkan MAC Address


Keanggotaan suatu VLAN didasarkan pada MAC address dari setiap workstation /komputer yang dimiliki oleh user. Switch mendeteksi/mencatat semua MAC
address yang dimiliki oleh setiap Virtual LAN. MAC address merupakan suatu bagian yang dimiliki oleh NIC (Network Interface Card) di setiap workstation.
Kelebihannya apabila user berpindah pindah maka dia akan tetap terkonfigurasi sebagai anggota dari VLAN tersebut.Sedangkan kekurangannya bahwa setiap mesin harus di konfigurasikan secara manual , dan untuk jaringan yang memiliki ratusan workstation maka tipe ini kurang efissien untuk dilakukan.

Tabel MAC address dan VLAN

MAC address 132516617738 272389579355 536666337777 24444125556
VLAN 1 2 2 1

3. Berdasarkan tipe protokol yang digunakan
Keanggotaan VLAN juga bisa berdasarkan protocol yang digunakan, lihat tabel

Tabel Protokol dan VLAN

Protokol IP IPX
VLAN 1 2

4. Berdasarkan Alamat Subnet IP
Subnet IP address pada suatu jaringan juga dapat digunakan untuk mengklasifikasi
suatu VLAN

Tabel IP Subnet dan VLAN

IP subnet 22.3.24 46.20.45
VLAN 1 2

Konfigurasi ini tidak berhubungan dengan routing pada jaringan dan juga tidak mempermasalahkan funggsi router.IP address digunakan untuk memetakan keanggotaan VLAN.Keuntungannya seorang user tidak perlu mengkonfigurasikan ulang alamatnya di jaringan apabila berpindah tempat, hanya saja karena bekerja di layer yang lebih tinggi maka akan sedikit lebih lambat untuk meneruskan paket di banding
menggunakan MAC addresses.

5. Berdasarkan aplikasi atau kombinasi lain
Sangat dimungkinkan untuk menentukan suatu VLAN berdasarkan aplikasi yang dijalankan, atau kombinasi dari semua tipe di atas untuk diterapkan pada suatu
jaringan. Misalkan: aplikasi FTP (file transfer protocol) hanya bias digunakan oleh VLAN 1 dan Telnet hanya bisa digunakan pada VLAN 2.

PERBEDAAN MENDASAR ANTARA LAN DAN VLAN

      Perbedaan yang sangat jelas dari model jaringan Local Area Network dengan Virtual Local Area Network adalah bahwa bentuk jaringan dengan model Local Area Network sangat bergantung pada letak/fisik dari workstation, serta penggunaan hub dan repeater sebagai perangkat jaringan yang memiliki beberapa kelemahan. Sedangkan yang menjadi salah satu kelebihan dari model jaringan dengan VLAN adalah bahwa tiap-tiap workstation/user yang tergabung dalam satu VLAN/bagian (organisasi, kelompok dsb) dapat tetap saling berhubungan walaupun terpisah secara fisik. Atau lebih jelas lagi akan dapat kita lihat perbedaan LAN dan VLAN pada gambar dibawah ini.

Gambar konfigurasi LAN

[hub]-[1]-[1]-[1] <� lan 1/di lantai 1 | [x]�[hub]-[2]-[2]-[2] <� lan 2/di lantai 2 | [hub]-[3]-[3]-[3] <� lan 3/di lantai 3 Gambar konfigurasi VLAN
         
        Terlihat jelas VLAN telah merubah batasan fisik yang selama ini tidak dapat diatasi oleh LAN. Keuntungan inilah yang diharapkan dapat memberikan kemudahan-kemudahan baik secara teknis dan operasional.

Sumber : http://dimas-ehm.blogspot.co.id

Rabu, 27 Juli 2016

Konsep Dasar Routing OSPF

Konsep Dasar OSPF

         Routing Open Shortest Path First (OSPF) adalah sebuah routing protocol standard terbuka yang telah diimplementasikan oleh sejumlah besar vendor jaringan. Alasan untuk mengkonfigurasi OSPF dalam sebuah topologi adalah untuk mengurangi overhead (waktu pemrosesan) routing, mempercepat convergance,serta membatasi ketidakstabilan network disebuah area dalam suatu network.
         OSPF Message Encapsulation terjadi pada lapisan data-link dengan nomor protocol 89. Data field ini dapat berisi salah satu dari lima tipe paket OSPF. Pada IP packet header, alamat tujuannya mempunyai dua alamat multicast yaitu 224.0.0.5 dan 224.0.0.6 namun yang diset cukup salah satu dari alamat tersebut. Bila paket OSPF diencapsulasi di sebuah frame Ethernet, alamat tujuan dari MAC address juga merupakan sebuah alamat multicast, yaitu 01-00-5E-00-00-05 dan 01-00-5E-00-00-06. Semua paket OSPF mempunyai 24 byte yang berisikan informasi yang diperlukan. Packet header ini terdiri dari berbagai bidang seperti jenis-jenis paket OSPF, router ID serta alamat IP dari router yang mengirimkan paket.

Ada 5 tipe paket yang digunakan OSPF, yaitu :
1. Hello packet -> untuk menemukan serta membangun hubungan antar tetangga router OSPF.
2. Database Description (DBD)  untuk mengecek singkronisasi database antar router.
3. Link-State Request (LSR)  meminta spesifikasi link-state records antara router satu dengan yang lain.
4. Link-State Update (LSU)  mengirimkan permintaan spesifikasi link-state records.
5. Link-State Acknowledgement (LSAck)  menerima paket link-state.

Hello Packet
       Hello Packet digunakan untuk menemukan serta membentuk suatu hubungan tetangga antara router OSPF. Untuk membentuk hubungan ini router OSPF akan mengirimkan paket berukuran kecil secara berkala ke jaringan. Paket inilah yang disebut dengan Hello packet. Paket ini juga mengadpertensikan router mana saja yang akan menjadi tetangganya. Pada jaringan multi-access Hello Packet digunakan untuk memilih Designated Router (DR) dan Back-up Designated Router (BDR). DR dan BDR akan menjadi pusat komunikasi seputar informasi OSPF dalam jaringan tersebut. Network Mask pada format Hello packet merupakan mask dari interface jaringan dari OSPF yang sedang berjalan. Subnet-Mask nya 0.0.0.0 (4 byte).
       Hello Interval biasanya multicast (224.0.0.5). Merupakan jumlah detik antara hello packet, biasanya 10 detik pada link point-to-point dan 30 detik pada NBMA / link broadcast.
       Options merupakan kemampuan opsional yang dimiliki router. RTR Prio digunakan dalam pemilihan DR dan BDR. Router dengan nilai priority tertinggiakan menjadi DR. Router dengan nilai poriotity di urutan kedua sebagai BDR. Secara default semua router OSPF memiliki nilai priority 1. Dengan Range priority mulai dai 0 hingga 255. Bila prioritasnya 0 berarti router tersebut tidak memenuhi syarat dalam pemilihan DR dab BDR, sedangkan nilai 255 menjamin sebuah router menjadi DR. Jjika dua buah router memiliki nilai priority sama, maka yang menjadi DR dan BDR adalah router yang memiliki nilai router ID tertinggi dalam jaringan.
      Router Dead Interval merupakan jumlah dalam hitungan detik sebelum tetangga dinyatakan down. Secara default dead interval adalah 4 kali hello interval. Designated Router bertujuan untuk mengurangi jumlah flooding pada media  multiaccess.
        Backup Designated Router bertujuan sebagai cadangan dari DR. Selama flooding berlangsung, BDR tetap pasif.
Neighbor berisi ID dari setiap router tetangga.

Database Description (DBD)
      DBD digunakan selama pertukaran database. Paket DBD pertama digunakan untuk memilih hubungan master dan slave serta menetapkan urutan yang dipilih oleh master. Pemilihan master dan slave berdasarkan router ID tertinggi dari salah satu router. Router dengan router ID tertinggi akan menjadi master dan memulai sinkronisasi database. Router yang menjadi master akan melakukan pengiriman lebih dulu ke router slave. Peristiwa ini di istilahkan fase Exstart State. Setelah fase Exstart State lewat, selanjutnya adalah fase Exchange. Pada fase ini kedua router akan saling mengirimkan Database Description Packet. Bila si penerima belum memiliki informasi yang terdapat dalam paket tersebut, maka router pengirim akan memasuki fase Loading State. Dimana fase ini router akan mengirimkan informasi state secara lengkap ke router tetangganya. Setelah selesai router-router OSPF akan memiliki informasi state yang lengkap dalam databasenya, ini disebut fase Full State.

Link-State Request (LSR)
          LSR akan dikirim jika bagian dari database hilang atau out of date. LSR juga digunakan setelah pertukaran DBD selesai untuk meminta LSAs yang telah terjadi selama pertukaran DBD.
Link-State Update (LSU)
        LSU mengimplementasikan flooding dari LSAs yang berisi routing dan informasi metric. LSU dikirim sebagai tanggapan dari LSR.
Link-State Acknowledgement (LSAck)
        OSPF membutuhkan pengakuan untuk menerima setiap LSA. Beberapa LSA dapat diakui dalam sebuah paket single link-state acknowledgement. Paket ini dikirim sebagai jawaban dari packet update link state serta memverifikasi bahwa paket update telah diterima dengan sukses. LSAck akan dikirim sebagai multicast. Jika router dalam keadaan DR atau BDR maka pengakukan dikirim ke alamat multicast router OSPF dari 224.0.0.5 sedangkan bila router dalam keadaan tidak DR atau BDR pengakuan akan dikirim kesemua alamat multicast router DR dari 224.0.0.6

Media yang dapat meneruskan  informasi OSPF yaitu :
1. Broadcast Multiaccess
           Media jenis ini adalah media yang banyak terdapat dalam jaringan lokal atau LAN seperti misalnya ethernet, FDDI, dan token ring. Dalam kondisi media seperti ini, OSPF akan mengirimkan traffic multicast dalam pencarian router-router neighbour-nya. Namun ada yang unik dalam proses pada media ini, yaitu akan terpilih dua buah router yang berfungsi sebagai Designated Router (DR) dan Backup Designated Router (BDR). Apa itu DR dan BDR akan dibahas berikutnya.
2. Point-to-Point
           Teknologi Point-to-Point digunakan pada kondisi di mana hanya ada satu router lain yang terkoneksi langsung dengan sebuah perangkat router. Contoh dari teknologi ini misalnya link serial. Dalam kondisi Point-to-Point ini, router OSPF tidak perlu membuat Designated Router dan Back-up-nya karena hanya ada satu router yang perlu dijadikan sebagai neighbour. Dalam proses pencarian neighbour ini, router OSPF juga akan melakukan pengiriman Hello packet dan pesanpesan lainnya menggunakan alamat multicast bernama AllSPFRouters 224.0.0.5.
3. Point-to-Multipoint
      Media jenis ini adalah media yang memiliki satu interface yang menghubungkannya dengan banyak tujuan. Jaringan-jaringan yang ada di bawahnya dianggap sebagai serangkaian jaringan Point-to-Point yang saling terkoneksi langsung ke perangkat utamanya.
4. Nonbroadcast Multiaccess (NBMA)
       Media berjenis Nonbroadcast multiaccess ini secara fisik merupakan sebuah serial line biasa yang sering ditemui pada media jenis Point-to- Point. Namun secara faktanya, media ini dapat menyediakan koneksi ke banyak tujuan, tidak hanya ke satu titik saja.

-- CARA KONFIGURASI OSPF PADA ROUTER CISCO --

Cara OSPF Membentuk Hubungan dengan Router Lain
Untuk memulai semua aktivitas OSPF dalam menjalankan pertukaran informasi routing, hal pertama yang harus dilakukannya adalah membentuk sebuah komunikasi dengan para router lain. Router lain yang berhubungan langsung atau yang berada di dalam satu jaringan dengan router OSPF tersebut disebut dengan Neighbour Router atau Router Tetangga. Langkah pertama yang harus dilakukan sebuah router OSPF adalah harus membentuk hubungan dengan Neighbor Router.

Router OSPF mempunyai sebuah mekanisme untuk dapat menemukan router tetangganya dan dapat membuka hubungan. Mekanisme tersebut disebut dengan istilah Hello protocol. Dalam membentuk hubungan dengan tetangganya, router OSPF akan mengirimkan sebuah paket berukuran kecil secara periodik ke dalam jaringan atau ke sebuah perangkat yang terhubung langsung dengannya. Paket kecil tersebut dinamai dengan istilah Hello packet.

Pada kondisi standar, Hello packet dikirimkan berkala setiap 10 detik sekali (dalam media broadcast multiaccess) dan 30 detik sekali dalam media Point-to-Point. Hello packet berisikan informasi seputar pernak-pernik yang ada pada router pengirim. Hello packet pada umumnya dikirim dengan menggunakan multicast address untuk menuju ke semua router yang menjalankan OSPF (IP multicast 224.0.0.5). Semua router yang menjalankan OSPF pasti akan mendengarkan protocol hello ini dan juga akan mengirimkan hello packet-nya secara berkala. Cara kerja dari Hello protocol dan pembentukan neighbour router terdiri dari beberapa jenis, tergantung dari jenis media di mana router OSPF berjalan.

 OSPF memiliki 3 tabel di dalam router :
1. Routing table biasa juga disebut sebagai Forwarding database. Database ini berisi the lowest cost untuk mencapai router-router/network-network lainnya. Setiap router mempunyai Routing table yang berbeda-beda.
2. Adjecency database, Database ini berisi semua router tetangganya. Setiap router mempunyai Adjecency database yang berbeda-beda.
3. Topological database, Database ini berisi seluruh informasi tentang router yang berada dalam satu networknya/areanya.

Kelebihan dari OSPF sebagai berikut :

    - Tidak menghasilkan routing loop
    - Mendukung penggunaan beberapa metrik sekaligus
    - Dapat menghasilkan banyak jalur ke sebuah tujuan
    - Membagi jaringan yang besar mejadi beberapa area.
    - Waktu yang diperlukan untuk konvergen lebih cepat

Kekurangan dari OSPF sebagai berikut :

    - Membutuhkan basis data yang besar
    - Lebih rumit

        Demikian Penjelasan mengenai OSPF (Open Shortest Path First). Semoga postingan ini bermanfaat bagi teman-teman.

Sumber : http://desinilawati.blogspot.co.id/2014/05/konsep-dasar-routing-ospf.html

Senin, 25 Juli 2016

Penjelasan Routing Cisco

Penjelasan Routing


          Yak tanpa basa basi lanjutin saja dari penjelasan saya tadi dari penjelasan Protokol Routing jika belum baca silahkan baca terlebih dahulu.

Static Routing
          Router meneruskan paket dari sebuah network ke network yang lainnya berdasarkan rute (catatan: seperti rute pada bis kota) yang ditentukan oleh administrator. Rute pada static routing tidak berubah, kecuali jika diubah secara manual oleh administrator.

Kekurangan dan kelebihan static routing :

� dengan menggunakan next hop

( + ) dapat mencegah trjadinya eror dalam meneruskan paket ke router tujuan apabila router yang akan meneruskan paket memiliki link yang terhubung dengan banyak router.itu disebabkan karena router telah mengetahui next hop, yaitu ip address router tujuan

( � ) static routing yang menggunakan next hop akan mengalami multiple lookup atau lookup yg berulang. lookup yg pertama yang akan dilakukan adalah mencari network tujuan,setelah itu akan kembali melakukan proses lookup untuk mencari interface mana yang digunakan untuk menjangkau next hopnya.

� dengan menggunakan exit interface

( + ) proses lookup hanya akan terjadi satu kali saja ( single lookup ) karena router akan langsung meneruskan paket ke network tujuan melalui interface yang sesuai pada routing table

( � ) kemungkinan akan terjadi eror keteka meneruskan paket. jika link router terhubung dengan banyak router, maka router tidak bisa memutuskan router mana tujuanya karena tidak adanya next hop pada tabel routing. karena itulah, akan terjadi eror.

routing static dengan menggunakan next hop cocok digunakan untuk jaringan multi-access network atau point to multipoint sedangkan untuk jaringan point to point, cocok dengan menggunakan exit interface dalam mengkonfigurasi static route.

recursive route lookup adalah proses yang terjadi pada routing tabel untuk menentukan exit interface mana yang akan digunakan ketika akan meneruskan paket ke tujuannya.

Dynamic Routing
            Dynamic router mempelajari sendiri Rute yang terbaik yang akan ditempuhnya untuk meneruskan paket dari sebuah network ke network lainnya. Administrator tidak menentukan rute yang harus ditempuh oleh paket-paket tersebut. Administrator hanya menentukan bagaimana cara router mempelajari paket, dan kemudian router mempelajarinya sendiri. Rute pada dynamic routing berubah, sesuai dengan pelajaran yang didapatkan oleh router.
          Apabila jaringan memiliki lebih dari satu kemungkinan rute untuk tujuan yang sama maka perlu digunakan dynamic routing. Sebuah  dynamic routing dibangun berdasarkan informasi yang dikumpulkan oleh protokol routing. Protokol ini didesain untuk mendistribusikan informasi yang secara dinamis mengikuti perubahan kondisi jaringan. Protokol routing mengatasi situasi routing yang kompleks secara cepat dan akurat. Protokol routng didesain tidak hanya untuk mengubah ke rute  backup  bila rute utama tidak berhasil, namun juga didesain untuk menentukan rute mana yang terbaik untuk mencapai tujuan tersebut.
          Pengisian dan pemeliharaan tabel routing tidak dilakukan secara manual oleh admin. Router saling bertukar informasi routing agar dapat mengetahui alamat tujuan dan menerima tabel routing. Pemeliharaan jalur dilakukan berdasarkan pada jarak terpendek antara device pengirim dan device tujuan.

1. Routing Information Protocol (RIP)
         Routing protokol yang menggunakan algoritma distance vector, yaitu algortima Bellman-Ford. Pertama kali dikenalkan pada tahun 1969 dan merupakan algoritma routing yang pertama pada ARPANET. Versi awal dari routing protokol ini dibuat oleh Xerox Parc�s PARC Universal Packet Internetworking dengan nama Gateway Internet Protocol. Kemudian diganti nama menjadi Router Information Protocol (RIP) yang merupakan bagian Xerox network Services.
         RIP yang merupakan routing protokol dengan algoritma distance vector, yang menghitung jumlah hop (count hop) sebagai routing metric. Jumlah maksimum dari hop yang diperbolehkan adalah 15 hop. Tiap RIP router saling tukar informasi routing tiap 30 detik, melalui UDP port 520. Untuk menghindari loop routing, digunakan teknik split horizon with poison reverse. RIP merupakan routing protocol yang paling mudah untuk di konfigurasi.

RIP memiliki 3 versi yaitu :
       1. RIPv1
       2. RIPv2
       3. RIPng

Kelebihan :
  -  Menggunakan metode Triggered Update
  -  RIP memiliki timer untuk mengetahui kapan router harus kembali memberikan informasi routing.
  -  Jika terjadi perubahan pada jaringan, sementara timer belum habis, router tetap harus mengirimkan informasi routing karena dipicu oleh perubahan tersebut (triggered update).
  -  Mengatur routing menggunakan RIP tidak rumit dan memberikan hasil yang cukup dapat diterima, terlebih jika jarang terjadi kegagalan link jaringan.

Kekurangan :
  -  Jumlah host Terbatas
  -  RIP tidak memiliki informasi tentang subnet setiap route.
  -  RIP tidak mendukung Variable Length Subnet Masking (VLSM).
  -  Ketika pertama kali dijalankan hanya mengetahui cara routing ke dirinya sendiri (informasi lokal) dan tidak mengetahui topologi jaringan tempatnya berada

2. Interior Gateway Routing Protocol (IGRP)
          IGRP (Interior Gateway Routing Protocol) adalah juga protocol distance vector yang diciptakan oleh perusahaan Cisco untuk mengatasi kekurangan RIP. Jumlah hop maksimum menjadi 255 dan sebagai metric, IGRP menggunakan bandwidth, MTU, delay dan load. IGRP adalah protocol routing yang menggunakan Autonomous System (AS) yang dapat menentukan routing berdasarkan system, interior atau exterior. Administrative distance untuk IGRP adalah 100.

Kelebihan :
support = 255 hop count

Kekurangan :
Jumlah Host terbatas

3. Open Shortest Path First (OSPF)
               
              OSPF (Open Shortest Path First ) merupakan sebuah routing protokol berjenis IGP (interior gateway routing protocol) yang hanya dapat bekerja dalam jaringan internal suatu ogranisasi atau perusahaan. Jaringan internal maksudnya adalah jaringan di mana Anda masih memiliki hak untuk menggunakan, mengatur, dan memodifikasinya. Atau dengan kata lain, Anda masih memiliki hak administrasi terhadap jaringan tersebut. Jika Anda sudah tidak memiliki hak untuk menggunakan dan mengaturnya, maka jaringan tersebut dapat dikategorikan sebagai jaringan eksternal. Selain itu, OSPF juga merupakan routing protokol yang berstandar terbuka. Maksudnya adalah routing protokol ini bukan ciptaan dari vendor manapun. Dengan demikian, siapapun dapat menggunakannya, perangkat manapun dapat kompatibel dengannya, dan di manapun routing protokol ini dapat diimplementasikan. OSPF merupakan routing protokol yang menggunakan konsep hirarki routing, artinya OSPF membagi-bagi jaringan menjadi beberapa tingkatan. Tingkatan-tingkatan ini diwujudkan dengan menggunakan sistem pengelompokan area.

OSPF memiliki 3 table di dalam router :

*Routing table
Routing table biasa juga disebut sebagai Forwarding database. Database ini berisi the lowest cost untuk mencapai router-router/network-network lainnya. Setiap router mempunyai Routing table yang berbeda-beda.

2. Adjecency database
         Database ini berisi semua router tetangganya. Setiap router mempunyai Adjecency database yang berbeda-beda.

3. Topological database
        Database ini berisi seluruh informasi tentang router yang berada dalam satu networknya/areanya.

Kelebihan :
   - Tidak menghasilkan routing loop
   - Mendukung penggunaan beberapa metrik sekaligus
   - Dapat menghasilkan banyak jalur ke sebuah tujuan
   - Membagi jaringan yang besar mejadi beberapa area.
   - Waktu yang diperlukan untuk konvergen lebih cepat

Kekurangan :
   - Membutuhkan basis data yang besar
   - Lebih rumit

4. Enchanced Interior Gatway Routing Protocil (EIGRP)
            EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol) adalah routing protocol yang hanya di adopsi oleh router cisco atau sering disebut sebagai proprietary protocol pada cisco. Dimana EIGRP ini hanya bisa digunakan sesama router cisco saja. Bgmn bila router cisco digunakan dengan router lain spt Juniper, Hwawei, dll menggunakan EIGRP??? Seperti saya bilang diatas, EIGRP hanya bisa digunakan sesama router cisco saja. EIGRP ini sangat cocok digunakan utk midsize dan large company. Karena banyak sekali fasilitas2 yang diberikan pada protocol ini.

Kelebihan :
    - Melakukan konvergensi secara tepat ketika menghindari loop.
    - Memerlukan lebih sedikit memori dan proses
    - Memerlukan fitur loopavoidance

Kekurangan :
    - Hanya untuk Router Cisco

5. Border Gateway Protocol (BGP)
            Border Gateway Protocol (BGP) adalah sebuah sistem antar autonomous routing protocol. Sistem autonomous adalah sebuah jaringan atau kelompok jaringan di bawah administrasi umum dan dengan kebijakan routing umum. BGP digunakan untuk pertukaran informasi routing untuk Internet dan merupakan protokol yang digunakan antar penyedia layanan Internet (ISP). Pelanggan jaringan, seperti perguruan tinggi dan perusahaan, biasanya menggunakan sebuah Interior Gateway Protocol (IGP) seperti RIP atau OSPF untuk pertukaran informasi routing dalam jaringan mereka. Pelanggan menyambung ke ISP, dan ISP menggunakan BGP untuk bertukar pelanggan dan rute ISP . Ketika BGP digunakan antar Autonom System (AS), protokol ini disebut sebagai External BGP (EBGP). Jika penyedia layanan menggunakan BGP untuk bertukar rute dalam suatu AS, maka protokol disebut sebagai Interior BGP (IBGP)

Kelebihan :
    - Sangat sederhana dalam instalasi

Kekurangan :
    - Sangat terbatas dalam mempergunakan topologi.

Jika terdapat salah kata saya mohon maaf, semoga bermanfaat.

Sumber : https://deenugraha.wordpress.com/about/routing-dan-protokol-routing/

PENJELASAN PROTOKOL ROUTING

PENJELASAN ROUTING DAN PROTOKOL ROUTING



                   Routing merupakan proses pencarian path atau alur guna memindahkan  informasi dari host sumber (source address) ke host tujuan  (destinations address) melalui koneksi internetwork.
            Router menyaring (filter) lalu lintas data. Penyaringan dilakukan bukan dengan melihat alamat paket data, tetapi dengan menggunakan protokol tertentu. Router muncul untuk menangani perlunya membagi jaringan secara logikal bukan fisikal. Sebuah IP router bisa membagi jaringan menjadi beberapa subnet sehingga hanya lalu lintas yang ditujukan untuk IP address tertentu yang bisa mengalir dari satu segmen ke segmen lain. Kita akan menggunakan router ketika akan menghubungkan jaringan komputer ke jaringan lain, baik jaringan pribadi (LAN/WAN) atau jaringan publik (Internet).

Diperlukan adanya router untuk melakukan routing di dalam jaringan, dimana router membutuhkan informasi-informasi sebagai berikut :
    -  Alamat Tujuan/Destination Address � Tujuan atau alamat item yang akan dirouting
    -  Mengenal sumber informasi � Dari mana sumber (router lain) yang dapat dipelajari oleh router      dan memberikan jalur sampai ke tujuan.
    -  Menemukan rute � Rute atau jalur mana yang mungkin diambil sampai ke tujuan.
    -  Pemilihan rute � Rute yang terbaik yang diambil untuk sampai ke tujuan.
  - Menjaga informasi routing � Suatu cara untuk menjaga jalur sampai ke tujuan yang sudah diketahui dan paling sering dilalui.

Analogi :

           Misalkan kita berada pada persimpangan jalan, mungkin kita akan merasa bingung jika tidak ada petunjuk jalan, di setiap persimpangan jalan (router) seharusnya ada petunjuk jalan supaya orang tidak bingung dan tersesat. Untuk jalan yang rumit dan berputar-putar tidaklah cukup jika menggunakan static routing. Tentunya kita akan merasa bingung jika disetiap persimpangan kita harus bertanya pada orang apalagi kepada orang yang tidak tahu. Oleh karena itu disini diperlukan dinamic routing, analoginya seperti ada polisi yang membawa HT dan memberikan jalur mana saja yang bisa dilewati. Polisi akan selalu koordinasi beberapa kali sehari, agar jika ada jalan yang macet, ada tabrakan, ada pohon rubuh, polisi akan segera meng-update petunjuk jalan yang lain.

         Biasanya polisi yang bertingkat rendah akan memakai HT yang kita sebut sebagai RIP, yang memiliki jarak paling jauh 30 hop (simpangan). Polisi yang berada pada tempat yang ramai bisa menggunakan isis atau ospf, biasanya sudah membawa HP maupun PDA jadi akan lebih pintar dan cepat untuk melakukan update. Polisi tingkat dunia biasanya memiliki kantor pada persimpangan dan sudah mempunyai peralatan pengacak jaringan seluruh dunia, ini disebut BGP.

Ada dua bagian routing paket IP :

1. Bagaimana meneruskan paket dari interface input ke interface output pada suatu router (�IP forwarding�) ?
      - Paket biasanya diteruskan (forwarding) kesejumlah router sebelum mencapai host tujuan
    - IP forwarding dilaksanakan atas dasar hop-by-hop yaitu tidak ada yang tau rute yang lengkap. Tujuan forwarding adalah membawa paket IP lebih dekat ke tujuan

2. Bagaimana mencari dan men-setup rute (�Routing algorithm�) ?


       Protokol routing membentuk suatu tabel routing yang digunakan untuk menyeleksi jalur yang akan digunakan. Didalam tabel routing terdapat suatu alamat tujuan paket data dan hop yaitu suatu router yang akan dituju setelah router tersebut.

Konsep berikut sangatlah penting untuk memahami routing pada jaringan IP:

    �  Autonomous system
    �  Interior vs  Exterior routing
    �  Distance vector vs. link state routing algorithms

Autonomous System (AS)


        Suatu autonomous system adalah bagian logical dari jaringan IP yang besar, biasanya dimiliki oleh sebuah organisasi jaringan dan diadministrasikan oleh sebuah management resmi. Setiap router dapat berkomunikasi dengan router yang lain dalam satu autonomous system.

Contoh dari autonomous region adalah:

    �  Internet Service Provider Regional
    �  Jaringan kampus ITB

Di dalam autonomous system, routing dilaksanakan secara:

Interior Routing  yaitu dalam autonomous system
Exterior Routing  yaitu antara autonomous system

-- Perbedaan Interior Routing dan Exterior  Routing --

* Interior Routing :
     1. Routing di dalam suatu AS.
     2. Protokol untuk Intradomain routing juga disebut Interior Gateway Protocol (IGP).
     3. Protokol yang popular : RIP (Sederhana dan Lama) dan OSPF (Lebih Baik).
     4. Mengabaikan internet di luar AS.

* Exterior Routing :
     1. Routing antara AS.
     2. Protokol untuk Interdomain routing juga disebut Exterior Gateway Protokol (EGP).
     3. Protokol yang popular : EGP dan BGP (terbaru).
     4. Mengasumsikan Internet terdiri dari sekumpulan interkoneksi AS.

Algoritma - Algoritma Routing (Pada Internet)

PENJELASAN ROUTING DAN PROTOKOL ROUTING

Perbedaan mendasar antara distance vector dan link state adalah:

 1. Distance Vector hanya memiliki informasi routing dari router tetangganya, sedangkan Link State memiliki informasi routing dari setiap node yang ada.
 2. Untuk mendapatkan lintasan/rute yang terbaik, Distance Vector menggunakan Algoritma Bellman-Ford, sedangkan Link State menggunakan Algoritma Djikstra.

Distance Vector
             Pembentukan tabel routing pada Distance Vector dilakukan dengan cara tiap-tiap router atau PC router akan saling bertukar informasi routing dengan router atau PC router yang terhubung langsung. Proses pertukaran informasi routing dilakukan secara periodik, misal tiap 30 detik.

             Proses pembentukan tabel pada protokol routing yang menggunakan konsep distance vector adalah sebagai berikut :
    1. Mula-mula tabel routing yang dimiliki oleh masing-masing router atau PC router akan berisi informasi alamat jaringan yang terhubung langsung dengan router atau PC router tersebut.
    2. Secara periodik masing-masing router atau PC router akan saling bertukar informasi sehingga isi tabel routing dari semua router terisi lengkap (converged).

Link State

           Protokol routing yang menggunakan konsep link state akan membentuk tabel routing menurut pandangan atau perhitungan router atau PC router masing-masing, tidak bergantung pada pendapat router atau PC router tetangga.

Tabel routing yang dibentuk dengan menggunakan konsep link state dilakukan melalui beberapa tahapan sebagai berikut :
    1. Pada awalnya setiap router atau PC router akan saling mengirimkan dan melewatkan paket link state.
    2. Paket link state yang diterima dari router atau PC router lain dikumpulkan dalam sebuah database topologi.
    3. Berdasarkan informasi yang terkumpul di dalam database, router atau PC router melakukan perhitungan dengan mengggunakan algoritma short path first (SPF).
    4. Algoritma SPF menghasilkan short path first tree.
    5. Akhirnya SPF Tree membentuk daftar isi tabel routing.

        Kelima proses di atas dilakukan oleh masing-masing router atau PC router. Jika terjadi perubahan topologi jaringan, pemberitahuannya akan dikirimkan segera ke tiap-tiap router atau PC router sehingga proses update informasi routing dapat segera dilakukan.

Untuk lebih lengkap mengenai Routing bisa klik disini.

Jumat, 22 Juli 2016

Pengenalan Framwork Laravel BLC TELKOM KLATEN

Pengenalan Framwork Larevel 
bersama JOGLO RAYA

Pengenalan Framwork Laravel BLC TELKOM KLATEN
            Hay programmer udah pada kenal belum sama Framwork yang satu ini ? Yap Framwork Laravel. Sebelumnya sudah tau belum apa sih laravel itu ? sudah paham belum tentang laravel ? kalau belum tau makanya baca hehe. Disini saya akan memberi pengalaman dari anggota PHP INDONESIA yaitu JOGLO RAYA, yuk simak mengenai laravel.

Laravel adalah framework PHP yang dikembangkan pertama kali oleh Taylor Otwell. Walaupun termasuk pemain baru, namun komunitas pengguna laravel sudah berkembang pesat dan mampu menjadi alternatif utama dari sejumalh framework besar seperti CodeIgniter & Yii. Laravel oleh para developer disetarakan dengan CodeIgniter dan FuelPHP namun memiliki keunikan tersendiri dari sisi coding yang lebih ekspresif dan elegan.

Keunggulan Laravel daripada framework lain antara lain:
� Coding yang simple
� Tersedia generator yang canggih dan memudahkan, Artisan CLI
� Fitur Schema Builder untuk berbagai database,
� Fitur Migration & Seeding untuk berbagai database,
� Fitur Query Builder yang keren,
� Eloquent ORM yang luar biasa,
� Fitur pembuatan package dan bundle,

Sabtu, 02 Juli 2016

PENJELASAN TEKNIK KOMPUTER JARINGAN

TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN

          Kalian ngaku anak TKJ ? tapi pada ngarti kagak sih apa itu TKJ ? sok sok'an pake baju TKJ tapi kagak ngerti apa itu TKJ, nggak malu ? Nah sebelum kalian nanti malu tidak mengerti apa itu TKJ mending baca aja ini artikel. Sebelum nasi belum menjadi bubur gan, katanya hehe :v

Apaan sih TKJ itu ?

       TKJ (Teknik Komputer dan Jaringan) merupakan ilmu berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi terkait kemampuan algoritma, dan pemrograman komputer, perakitan komputer, perakitan jaringan komputer, dan pengoperasian perangkat lunak, dan internet. Teknik komputer, dan jaringan juga membutuhkan pemahaman di bidang teknik listrik, dan ilmu komputer sehingga mampu mengembangkan, dan mengintegrasikan perangkat lunak, dan perangkat keras.

Lingkup pekerjaannya :

Bidang pekerjaan yang dapat diisi oleh tamatan kompetensi keahlian teknik komputer, dan jaringan antara lain:

- Penyedia jasa layanan internet

    1. Mengidentifikasi kebutuhan keamanan jaringan
    2. Mendesain sistem keamanan jaringan
    3. Menginstalasi sistem keamanan jaringan
    4. Menginstalasi, dan administrasi server otentikasi
    5. Mengoperasikan sistem keamanan jaringan
    6. Monitoring keamanan jaringan

- Jaringan nirkabel


    1. Merancang, dan melakukan survey lapangan
    2. Membuat antenna
    3. Menginstalasi jaringan nirkabel
    4. Mengkonfigurasi peralatan
    5. Mengoperasikan jaringan nirkabel

- Administrator server

    1. Mengatur server
    2. Mengatur band width
    3. File sharing
    4. Memantau server
    5. Mengatur lalu lintas jaringan

- Integrator komputer

    1. Merakit komputer
    2. Memperbaiki komputer
   3. Menginstalasi sistem operasi berbasis graphical user interface (GUI), dan text-based user interface (TUI)

- Integrator VOIP


    1. Indentifikasi kebutuhan
    2. Merancang jaringan VOIP
    3. Instalasi softswitch

- Administrator Linux

    1. Melakukan instalasi sistem operasi Linux
    2. Melakukan perawatan sistem operasi Linux
    3. Melakukan virtualisasi

- Integrator, dan administrator jaringan

    1. Merancang bangun, dan menganalisa Wide Area Network
    2. Memasang jaringan lokal
    3. Melakukan instalasi perangkat jaringan area luas (Wide Area Network)
    4. Menginstalasi sistem operasi jaringan
   5. Menganalisa, dan memperbaiki kerusakan, kesalahan, atau kondisi tidak bekerjanya koneksi di sistem jaringan
    6. Merancang basis data web untuk content server
    7. Instalasi web server
    8. Instalasi basis data server
    9. Instalasi server jaringan
    10. Instalasi sistem manajemen konten
    11. Instalasi, dan integrasi perangkat lunak kolaborasi

- Administrator web

    1. Konfigurasi web
    2. Perawatan web
    3. Memantau jaringan
    4. Mengatur lalu lintas jaringan
   5. Mendiagnosis permasalahan perangkat yang tersambung jaringan area luas (Wide Area Network)
    6. Melakukan perbaikan, dan/atau mengatur ulang koneksi jaringan area luas (Wide Area Network)
    7. Memantau keamanan jaringan
    8. Melakukan perbaikan, dan/atau mengatur ulang koneksi jaringan

Referensi :
https://id.wikipedia.org/wiki/Teknik_komputer_dan_jaringan